Kulit itu diibaratkan sebagai rumah yang tak beratap. Jika kita tak menjaga kulit dengan baik, maka tidak dapat melindungi organ tubuh yang lain. Setiap manusia ingin memiliki kulit sehat. Terlebih para wanita ingin memiliki kulit halus, putih, dan sehat. Mereka melakukan segala upaya untuk memperputih kulitnya. Kulit manusia pada dasarnya terdiri atas epidermis dan dermis. Secara biologis, epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan malpighi.
Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh selsel baru. Lapisan malpighi terdiri atas lapisan spinosum (menahan gesekan dari luar) dan lapisan germinativum (sel-sel yang aktif membelah diri, mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum). Lapisan malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit. Sementara lapisan dermis ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebagai organ penerima rangsang, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis. Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kedinginan. Jenis kulit masyarakat Indonesia umumnya adalah jenis kulit berminyak. Hal ini dipengaruhi oleh faktor hormonal dan lingkungan alam yang tropis. Oleh karena itu permasalahan kulit yang sering dialami masyarakat Indonesia adalah jerawat, noda hitam, kulit yang tipis dan sensitif akibat perawatan kulit yang tidak tepat. masyarakat menginginkan kulit putih dengan cara yang instan. Mereka berupaya menghilangkan jerawat dan noda hitam pada kulitnya dengan berbagai produk pemutih. Sementara produk pemutih yang ditawarkan kurang memperhatikan factor lingkungan alam yang tropis. Alhasil obat-obatan tersebut bukan memutihkan kulit, melainkan menipiskan kulit. gangguan pada kulit ini yang menyebabkan gangguan kesehatan adalah penggunaan kosmetika yang mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.
Gangguan ini mempunyai efek sistemik, yang akhirnya akan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh yang lain selain juga menimbulkan kelainan pada kulit, misalnya penggunaan kosmetika pemutih yang mengandung merkuri akan menyebabkan
kerusakan permanen pada ginjal dan otak.
Apapun Warna Kulit Anda, Anda Tetap Makhluk Yang Indah
Sumber :
INFO ASKES Agustus 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar